SELAMAT DATANG

Rabu, 26 Januari 2011

9 CARA TERBAIK UNTUK MEMPERTAHANKAN KEUTUHAN RUMAH TANGGA

Keributan rumah tangga kerap berujung dengan vonis perceraian. Hindari kata cerai, karena perkawinan sebenarnya bisa utuh jika pasangan tidak egois dan selalu memecahkan persoalan secara bersama-sama. Komitmen untuk menikah dan mempertahankan keutuhan rumah tangga bukan sesuatu hal yang menyeramkan. Hanya perlu kerja sama yang baik antar pasangan untuk mengarunginya hingga kakek-nenek.

Berikut 9 cara terbaik untuk mempertahankan keutuhan rumah tangga sehingga tidak ada pikiran untuk pisah ranjang seperti dikutip dari Health, 22 Juli 2009.

1. Perhatikan Lingkar Pinggang
Setelah menikah adalah saatnya untuk bersantai dan meninggalkan olahraga, benarkah begitu? Jawabannya adalah salah. Karena setelah menikah kemungkinan berat badan akan naik sebesar 37%. Makan dengan ditemani seseorang bisa meningkatkan nafsu makan orang sebesar 33%. Sebaiknya rencanakanlah untuk melakukan olahraga bersama dengan pasangan, selain bisa menyehatkan badan juga bisa meningkatkan intensitas pertemuan dengan pasangan.

2. Memiliki Rencana Keuangan
Hampir 40% orang yang menikah mengakui telah membohongi pasangannya mengenai pengeluaran keuangannya. Untuk itu rencanakanlah keuangan keluarga sejak awal mengenai pengeluaran tagihan, budget dan hal-hal yang dibutuhkan untuk keluarga. Uang bisa memicu pertengkaran dalam rumah tangga, maka diperlukan transparansi keuangan.

3. Pikirkan tentang peraturan keluarga
Pasangan baru biasanya menghabiskan 5-10 tahun perkawinan dengan memikirkan bagaimana mengatur keluarga dan sering berbeda pendapat mengenai waktu pengasuhan anak. Jika salah satu orang tua ada yang bekerja maka buatlah waktu giliran untuk menjaga anak di malam hari. Penting pula bagi sebuah keluarga untuk duduk makan malam bersama sebagai keluarga. Karenanya, meskipun sepele namun, pengaturan dalam keluarga penting untuk menghindari miskomunikasi antar orang tua.

4. Jadikan seks sebagai prioritas bukan pekerjaan yang membosankan
Rata-rata pasangan yang telah menikah melakukan seks 58 kali per tahun, atau sedikitnya lebih dari satu minggu sekali. Dan menurut penelitian ditemukan bahwa 90% dari pasangan mengalami penurunan kepuasan perkawinan setelah kelahiran anak pertama. Karena itu jadikanlah seks sebagai prioritas dengan membuat ide-ide atau metode baru agar tidak menjadi bosan.

5. Fleksibel
Kadang rumah tangga mengalami masa-masa resesi keuangan, namun janganlah dijadikan suatu masalah yang besar. Buatlah sefleksibel mungkin, sehingga bisa dipikirkan bagaimana solusi yang baiknya.

6. Tetap aktif di usiamu

Cobalah menemukan cara-cara baru untuk tetap aktif. Sebuah studi menunjukkan bahwa pasangan yang sering pergi bersama dan menghabiskan waktu bersama memiliki kehidupan seks yang lebih baik. Buatlah rencana untuk melakukan kegiatan bersama seperti piknik, lari bersama, bermain tenis atau yang lainnya.

7. Mengobrollah dengan teman

Mengobrol dengan teman saat masalah besar datang sangat berguna, meskipun banyak orang yang menilai sangat pribadi untuk membicarakan masalah keluarganya. Namun, dapat dirasakan manfaatnya ketika orang yang dipercaya pernah mengalami hal yang sama dan berhasil mengatasinya. Tidak selalu mengobrol dengan teman memberikan efek yang buruk.

8. Berbicaralah sebagai pasangan

Jika ada suatu masalah maka bicarakanlah sebagai pasangan. Dan gunakan akal sehat serta jangan terpancing oleh emosi.

9. Jadilah perawat yang sabar.
Untuk bisa mempertahankan keluarga diperlukan kesabaran dan keuletan. Jadilah, perawat yang sabar dalam mengurusi segala macam hal yang berhubungan dengan keluarga.


http://mardoto.wordpress.com/2009/07/22/9-cara-terbaik-untuk-mempertahankan-keutuhan-rumah-tangga/

EMPAT KELOMPOK TEMPERAMEN ANAK

Temperamen atau karakter merupakan sifat seseorang yang secara tetap akan mempengaruhi perasaan, perbuatan, bahkan pikirannya. Menurut wikipedia, temperamen adalah gaya perilaku seseorang dan cara khasnya dalam memberi tanggapan. Kita sering jumpai orang dewasa yang memiliki temperamen periang, pemberani, penyedih, teliti, dan sebagainya.

Bagaimana dengan anak-anak? adakah temperamen pada anak-anak? Temperamen anak merupakan sesuatu yang didapat dari garis keturunan atau sifat bawaan orang tuanya, tetapi kondisi lingkungan anak yang akan dapat membantu menjadikan pribadi anak tersebut menarik. Sehingga dengan didukung dengan lingkungan yang kondusif, temperamen anak bisa tumbuh menjadi pribadi yang menarik dan menyenangkan.

Seorang filsuf Yunani yang bernama Hipocrates (460-375 SM) membedakan temperamen individu menjadi empat kelompok:
1. Sanguine
2. Melankolis
3. Choleric
4. Phelgmatic

Kelompok Sanguine
Individu dengan kepribadian seperti ini biasanya akan terlihat menonjol di lingkungannya dengan sifat/cenderung ceria, gembira, pandai bercerita, bahkan mudah akrab dengan orang lain, dan sifat-sifat positif yang lainnya. Anak seperti ini akan mudah terlihat karena selalu menjadi pusat perhatian dan banyak teman. Tetapi dari sisi negatif, adakalahnya si anak tidak bisa membedakan situasi sekitarnya, ketika suasanya memerlukan ketenangan, hening, atau khusuk, si anak malah berbuat yang lucu sehingga suasanya jadi lain.

Kelompok Melankolis
Anak dengan temperamen melankolik cenderung terlihat sebagai anak yang suka murung, sedih, sendu, berperasaan halus, pendiam bahkan tidak menyukai suasana yang ramai. Ciri yang mudah terlihat dari batita dengan temperamen seperti ini adalah sifat cengeng.

Kelompok Choleric
Biasanya anak dengan temperamen ini memiliki bakat memimpin, tangguh dan berkemauan keras sehingga dia terlihat menonjol diantara teman-temannya karena dia energik, gesit, dan tidak pernah diam. Tetapi adakalah dengan sifat ini, akan cenderung mengabaikan perasaan orang lain, kurang bertenggang rasa dengan yang lain. Karena temperamen ini lebih mengutamakan hasil yang ingin dia capai.

Kelompok Phelgmatic
Tipe temperamen ini membuat anak cenderung lambat mengerjakan dan menangkat sesuatu. Tingkah laku anak terlihat seperti sangat santai, terkesan lambat, dan cenderung untuk malas. Sehingga tahap perkembangannya pun terlihat lambat, hal itu terkait dengan perkembangan sosio-emosional, motorik, intelektual, fisik, dan lainnya.

Dari keempat kelompok/tipe temperamen tersebut, tidak ada yang ideal.

Sumber:
- http://id.wikipedia.org/wiki/Temperamen
- Berbagai sumber

- http://www.f-buzz.com/2010/11/30/empat-kelompok-temperamen-anak/

KIAT MEMPERTAHANKAN KEUTUHAN RUMAH TANGGA

Kehidupan berkeluarga yang diisi dengan penuh kebahagian tentu merupakan dambaan setiap pasangan suami istri, tetapi adakalanya pernikahan yang diawali dengan kebahagian dan kemesraan harus berakhir dengan perpisahan/perceraian. Sebuah penelitian yang dilakukan di Amerika, menunjukkan bahwa putusnya ikatan perkawinan disebabkan tidak adanya lagi rasa saling menghormati diantara pasangan. Berikut ini beberapa kiat mempertahankan keutuhan rumah tangga;

- diskusi bersama, salah satu cara untuk mempertahankan keharmonisan rumah tangga adalah pasangan sering/senantiasa mendiskusikan bersama apa yang diimpikan atau diharapkan. Misal merencanakan rumah atau pendidikan anak. Hal ini dilakukan karena setiap pasangan akan melewati masa-masa sulit ketika menemui ketidaksepahaman dalam menyelesaikan masalah. Tetapi tetap teguh menjaga keutuhan rumah tangga.

- akrab, dengan seringnya berdiskusi bersama, maka hubungan antar anggota keluarga akan semakin akrab sehingga timbul dalam perasaan keduanya merupakan sebuah tim untuk mensukseskan cita-cita bersama.

- tidak saling menjatuhkan, ketika pasangan suami isteri saling diskusi atau tukar cerita, sebaiknya ajang komunikasi itu dijadikan sara ekspresi rasa setia dan mempertebal komitmen berdua serta memperkuat cinta antara suami isteri.

- hubungan perkawinan adalah 70% berdasarkan hubungan pertemanan dan 30% berdasarkan hubungan pasangan kekasih. Hubungan pertemanan itu dapat diibaratkan sebagai hidangan utama dan hubungan pasangan kekasih itu adalah hidangan pencuci mulut. Sehingga tidak terlepas untuk selalu mesra diantara suami isteri.

- kepuasan, pasangan menemukan kebahagian kepuasan dengan cara mengurus keperluan pasangannya. Sehingga suami akan merasa dihargai oleh isteri dan sebaliknya isteri akan merasa dihargai oleh sang suami. Hal ini seperti sepele tapi sangat mempengaruhi hubungan suami isteri.

- hadapi konflik, jika ada ketidakfahaman atau perbedaan dalam pasangan, menurut para ahli sebaiknya pasangan untuk saling adu argumentasi dengan memberikan pandangan masing-masing untuk mencapai solusi sehingga tidak meracuni hubungan cinta suami isteri. Misal didalam menentukan disiplin anak.

- hadapi dengan senyum, ketika suami merasa kesal melihat kondisi rumah yang berantakan karena anak bermain. Jangan dimasukkan dalam hati tapi sebaliknya hadapi dengan mesra sehingga hati pasangan akan menjadi tenang.

- terima kasih, sering-seringlah mengucapkan hal itu ketika pasangan kita mengerjakan sesuatu walaupun hal-hal yang kecil. Terima kasih memiliki pengaruh yang begitu besar karena pasangan akan merasa dihargai.

- bersama, di zaman seperti sekarang ini, waktu untuk bersama dengan keluarga terasa sangat dikit atau bahkan tidak ada. Namun pasangan yang berbahagia selalu mengatur jadual mereka untuk meluangkan waktu bersama dengan keluarga. Meluangkan waktu bersama dalam suasana yang gembira sangat penting dalam suatu ikatan perkawinan.

http://www.f-buzz.com/2009/04/15/kiat-mempertahankan-keutuhan-rumah-tangga/