SELAMAT DATANG

Jumat, 12 Maret 2010

Hakekat Sabar Dalam Islam

Mukaddimah

Adalah iman itu dua bagian yaitu sabar dan syukur, karena seorang mukmin dikatakana telah sempurna keimanannya ketika mendapat musibah ia bersabar dan mendapatkan nikmat ia pun bersyukur, karena keduanya pada akhirnya akan masuk surga dengan jalan dan keadaan yang berbeda. Hal ini dapat kita lihat melalui hadis-hadis berikut ini:

عَنْ صُهَيْبٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُوْلَ اللَّهِ صَليَّ

اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : عَجَباً ِلأَمْرِ المُؤْمِنِ

إِنَّ أمْرَهُ كلَّهُ خَيْرٌ، إنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ،

وإنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ، وكانَ خَيْراً لَهُ،

وَلَيْسَ ذٰلكَ لأَحَدٍ إِلاَّ لِلْمُؤْمِنِ.(رَوَاهُ ابنِ حِباَّن)

Diriwayatkan dari Shuhaib ra bahwasanya Rasulullah saw pernah bersabda,”Sungguh menakjubkan perihal seorang mukmin, segala perkara yang menimpanya semuanya baik, apabila ia mendapatkan kebahagiaan ia pun bersyukur karenanya dan apabila ia ditimpa musibah ia pun bersabar karenanya. Hal tersebut tidak akan dimiliki kecuali oleh seorang mukmin sejati. (HR Ibnu Hibban)

عَنْ مَحْمُوْد بنِ لَبِيْد رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَليَّ

اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : إِذَا أَحَبَّ اللهُ قَوْماً إِبْتَلاَهُمْ،

فَمَنْ صَبَرَ فَلَهُ الصَّبْرُ، وَمَنْ جَزَعَ فَلَهُ الْجَزْعُ.(رَوَاهُ ابن حِبَّان)

Diriwayatkan dari Mahmud bin Labid ra bahwasanya Nabi saw bersabda,”Apabila Allah mencintai suatu kaum Dia akan memberikannya cobaan, maka barang siapa yang sabar maka baginya (keuntungan) dari kesabaran tersebut, dan barang siapa yang berkeluh kesah maka baginya (kerugian) dari keluh kesahnya tersebut. (HR Ibnu Hibban)

Definisi dan Klasifikasi Tingkatan Sabar

Sabar dari kosa kata bahasa arab yang berarti menahan diri dari segalan keinginan-keinginan atau menahan dirinya untuk melakukan sebuah perbuatan atau menahan nafsunya. Adapun sabar ini terbagi kepada dua bagian yaitu: sabar atas ketaatan dan sabar atas kemaksiatan. Apakah sabar itu ada batasnya? Mari kita uraikan satu persatu dari tingkatan sabar dan klasifikasinya.

Pertama: Sabar atas ketaatan yang meliputi sebelum melakukan perbuatan yang dapat dilihat dari niat untuk apa pekerjaan tersebut dilakukan, sebagaimana sabda Rasulullah saw yang berbunyi:

عَنْ عُمَرُ بن الخَطّابِ رَضِيَ اللّهُ عَنْهُ عَلَى المِنْبَرِ قاَلَ:

سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللّهِ صَلىَّ الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ :

إِنَّمَا اْلأَعْمَالُ باِلنِّيَاتِ.(رَوَاهُ اْلبُخَارِيْ)

“Dari Umar bin Khattab berkata, sedang ia di atas minbar,”aku pernah mendengar Rasulullah saw bersabda,”Sesungguhnya segala pekerjaan itu hendaklah dibarengi dengan niat”.(HR Bukhori)

Sabar ketika mengerjakannya yang dapat dilihat seberapa besar rasa riya yang ditunjukkan, sebagaimana firman Allah swt yang berbunyi:

ٱلَّذِينَ هُمْ فِي صَلاَتِهِمْ خَاشِعُونَ (المؤمنون: 2)

“Orang-orang yang di dalam shalatnya selalu khusyu’.(QS Al Mu’minun:2)

Sabar setelah melaksanakannya yang dapat dilihat dengan apakah ia menjadi bangga dan sombong karenanya, sesuai dengan firman Allah swt yang berbunyi:

يٰأَيُّهَا ٱلَّذِينَ آمَنُواْ لاَ تُبْطِلُواْ صَدَقَاتِكُم بِٱلْمَن وَٱلأَذَىٰ (البقرة: 264)

“Hai orang-orang yang beriman janganlah engkau membatalkan sedekahmu dengan mengungkitnya dan aniaya.(QS Al Baqarah:264).

Dengan begitu dalam hal ketaatan sabar itu tidak ada batasnya.

Kedua: Sabar atas kemaksiatan yang berarti ia dapat menahan segala gejolak nafsunya terhadap keinginan-keinginan yang rendah dan hina. Dalam hal ini sabar terhadap kemaksiatan tidak ada batasnya. Karena setiap larangan haruslah dijauhi oleh setiap mukmin, sesuai sabda Rasulullah saw yang berbunyi:

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللّهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلىَّ الله

عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: فَإِذَا نَهَيْتُكُمْ عَنْ شَيْءٍ فَاجْتَنِبُوْهُ،

وَإِذَا أَمَرْتُكُمْ بِشَيْءٍ فَأْتُوْا مِنْهُ مَا اسْتَطَعْتُمْ. (رَوَاهُ الْبُخَارِيْ)

Dari Abu Hurairah ra bahwasanya Nabi saw pernah bersabda: Apabila aku larang kalian atas sesuatu maka tinggalkanlah dan apabila aku perintahkan atas sesuatu maka lakukanlah semampu kalian.(HR Bukhori)

Ketiga: Sabar atas segala problematika dan kesusahan hidup yang dapat dilihat dengan bagaimana menyikapi segala persoalan hidup ini dengan penuh kesabaran dan kearifan. Maka dalam hal ini sabar terhadap segala kesusahan hidup juga tidak ada batasnya. Bahkan Allah swt menjamin hidayah bagi siapa saja yang dapat bersabar atas segala musibah yang menimpanya, firman Allah swt yang berbunyi:

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ منَ ٱلْخَوفْ وَٱلْجُوعِ

وَنَقْصٍ منَ ٱلأَمَوَالِ وَٱلأَنفُسِ وَٱلثَّمَرَاتِ وَبَشرِ

ٱلصَّابِرِينَ * ٱلَّذِينَ إِذَآ أَصَابَتْهُم مُّصِيبَةٌ قَالُواْ

إِنَّا للَّهِ وَإِنَّـآ إِلَيْهِ رَاجِعونَ * أُولَـٰئِكَ عَلَيْهِمْ

صَلَوَاتٌ من رَّبهِمْ وَرَحْمَةٌ وَأُولَـٰئِكَ

هُمُ ٱلْمُهْتَدُونَ (البقرة:155-157)

Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun”. Mereka Itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka Itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.(QS Al Baqarah: 155-157)

Keempat: Sabar atas penganiayaan orang lain, dalam hal ini kesabaran itu ada batasnya. Kita diperbolehkan melakukan perlawanan atasnya. Akan tetapi akan lebih baik kalau kita memaafkannya dan merelakannya. Hal ini juga sesuai dengan firman Allah swt yang berbunyi:

وَلَمَنِ ٱنتَصَرَ بَعْدَ ظُلْمِهِ فَأُوْلَـٰئِكَ مَا عَلَيْهِمْ من سَبِيلٍ (الشوري: 41)

Dan Sesungguhnya orang-orang yang membela diri sesudah teraniaya, tidak ada satu dosapun terhadap mereka.(QS As Syura: 41)

وَلَمَن صَبَرَ وَغَفَرَ إِنَّ ذَلِكَ لَمِنْ عَزْمِ ٱلأُمُورِ (الشوري: 43)

Tetapi orang yang bersabar dan mema’afkan, Sesungguhnya (perbuatan ) yang demikian itu Termasuk hal-hal yang diutamakan.(QS As Syura: 43)

Keutamaan orang-orang yang Sabar

Adapun keutamaan orang-orang yang sabar dapat kita lihat dalam beberapa ayat berikut ini:

إِنَّمَا يُوَفَّى ٱلصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ (الزمر: 10)

Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas (QS Az Zumar: 10).

وَالَّذِينَ صَبَرُواْ ٱبْتِغَاءَ وَجْهِ رَبهِمْ وَأَقَامُواْ ٱلصَّلاَةَ

وَأَنْفَقُواْ مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرّاً وَعَلاَنِيَةً وَيَدْرَءُونَ

بِٱلْحَسَنَةِ ٱلسَّيئَةَ أُوْلَـٰئِكَ لَهُمْ عُقْبَىٰ ٱلدَّارِ *

جَنَّاتُ عَدْنٍ يَدْخُلُونَهَا وَمَنْ صَلَحَ مِنْ آبَائِهِمْ

وَأَزْوَاجِهِمْ وَذُريَّاتِهِمْ وَالمَلاَئِكَةُ يَدْخُلُونَ عَلَيْهِمْ من كُل بَابٍ *

سَلاَمٌ عَلَيْكُم بِمَا صَبَرْتُمْ فَنِعْمَ عُقْبَىٰ ٱلدَّارِ (الرعد: 22-24)

Dan orang-orang yang sabar karena mencari keridhaan Tuhannya, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang-orang Itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik). (yaitu) syurga ‘Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya, isteri-isterinya dan anak cucunya, sedang malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu. (sambil mengucapkan): “. keselamatan atasmu berkat kesabaranmu Maka Alangkah baiknya tempat kesudahan itu.(QS Ar Ra’d: 22-24)

أُوْلَـٰئِكَ يُجْزَوْنَ ٱلْغُرْفَةَ بِمَا صَبَرُواْ وَيُلَقَّوْنَ فِيهَا تَحِيَّةً وَسَلاَماً (الفرقان: 75)

Mereka Itulah orang yang dibalasi dengan martabat yang Tinggi (dalam syurga) karena kesabaran mereka dan mereka disambut dengan penghormatan dan Ucapan selamat di dalamnya. (QS Al Furqan: 75)

Penutup

Pada akhirnya kita juga harus bersabar atas segala ketentuan Allah swt, karena tentunya semua apa yang telah ditetapkan pasti ada hikmah yang tersembunyi di dalamnya. Semoga dapat bermanfaat, amin..

Wallahu al Muwaffiq Ila Aqwami al Thariq

Tidak ada komentar:

Posting Komentar