SELAMAT DATANG

Selasa, 26 Oktober 2010

SURAT CINTA UNTUK IBU GURUKU

Assalamu’alaikum wr.wb

Naiknya sinar mentari yang menerpa malam menjadikan pagi, saya yang bermodalkan pena dan tinta, menggoreskan kata-kata dengan perasaan takjub dan dibanjiri tetesaan air mata kebahagiaan.
Seperti anak sholeh mencintai ibunya kandungnya, seperti mencintai air dingin di kala sengatan matahari yang panas, dan seperti cintanya Rasullullah Saw. kepada cucunya Hasan dan Husain itulah yang mungkin kan mengungkapkan cinta saya pada pahlawan tanpa tanda jasa, tetapi beribu tanda kebijaksanaan tergores disinar matamu.
Harapan berbingkai emas putih yang jernih, Ibu dalam keadaan sehat dan bangga ketika membaca goresan pena saya yang penuh dengan coretan yang tak bermakna.

Ibu guru yang ku cinta,
Ketika kau membaca surat ini, anggaplah saya sedang mencium tangan mu dengan rasa haru yang menderu dalam dada, anggaplah saya adalah anak yang mencoba berbakti pada orang tua, dan anggaplah saya ini meneteskan air mata sayang di tanah tempatmu memijakkan kaki.

Ibu guruku yang ku cinta,
Telah 3 tahun engkau bekerja keras membina dan mendidik kami serta mengajar kami. Saya takjub amat akan kebesaran hatimu merubah mental kami dari lemah menjadi kuat, dari kecil menjadi besar, dan pula dari pengecut menjadi pahlawan yang senantiasa berdiri di barisan paling depan. Saya amat kagum padamu yang telah mendidik akhlak kami dari yang amoral menjadi bermoral, dari yang belum terbentuk hingga terbentuk. Saya bungkam terhadap caramu menghidupkan pemekiran-pemikiran lemah menjadi berfilsafat. Saya simpatik kepadamu yang telah menghilangkan prinsip-prinsip hedonisme yang melekat pada diri kami.

Ibu guruku yang ku cinta,
Engkau bukan hanya pahlawan yang mengajarkan kami tentang hitungan aljabar, tentang kehebatan logika, tentang bilangan polinom, maupun keistimewaan formula phytagoras. Tetapi engkau juga mengajarkan kami bagaimana hidup di dunia yang fana ini, dan bagaimana memetik amal di ladang amal Allah azza wa jalla ini.

Ibu guru ku tercinta,
Tiada harta yang bisa menggantikan jasamu, dan tiada balasan materi yang dapat melunasi ilmumu. Saya hanya bisa berdoa kepada Allah azza wa jalla agar Ibu senantiasa mendapat perlindungan, hidayah serta iman yang terus mendampingimu dikala sedih dan senang, dikala tidur dan terjaga, dan dikala rindu dijajah hati dan jiwa.

Ibu guru ku yang ku cinta,
Saya sebagai murid yang tak tahu apa artinya jasa, hanya bisa mengucapkan rasa terimakasih, rasa cinta, dan rasa sayang pada kesetiaan, kebesaran hati, serta keikhlasanmu sebagai pengajar yang tidak mengedepankan kepentingan materi, tetapi pengajar yang mengedepankan akidah, serta moral hasil didikanmu.

Ibu guru ku yang ku cinta,
Segala salam mengiringi sepucuk surat ini, salam harum melebihi semerbak mawar merah, salam hangat melebihi matahari yang menyinari kota Alexandria, dan salam suci sesuci air zam-zam yang merekah di padang rumput untuk melepas dahaga di waktu mentari menerpa.

Ibu guruku yang kucinta,
Engkau orang baik, orang baik selalu mendapat rahmat Allah azza wa jalla. Semoga ilmumu dapat merubah zaman hingga menembus zona kehidupan yang dhaif dan mudharat. Amin ya robbal ‘alamin.

http://www.saidialhady.com/2010/02/surat-cinta-untuk-ibu-guruku.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar